.

SELAMAT DATANG di DUNIA TOWER, blog yang berisi Artikel-artikel yang berhubungan dengan TOWER

Sabtu, 12 Februari 2011

COMBAT


Compact Mobile Base Station atau yang sering disebut dengan COMBAT.
COMBAT adalah tower BTS sementara menara telekomunikasi, berfungsi untuk menanggulangi masalah trafik komunikasi di jalur padat, digunakan juga untuk menunggu tower permanen siap beroperasi.

Rabu, 16 Juni 2010

Tower Kamuflase

Tower Kamuflase bisa diartikan sebagai tower samaran/ menyerupai, biasanya berbentuk pohon, bahan terdiri atas struktur baja berupa monopole di dalamnya yang dibungkus kulit yang terbuat dari fiberglass yang telah diperkuat, dedaunan terbuat dari plastik. Tower kamuflase ini lebih mahal dibandingkan dengan jenis tower sekelasnya yang ada di Indonesia.

Selasa, 15 Juni 2010

Guy Mast

Guy mast adalah jenis tower yang berupa tiang pancang tunggal yang dikaitkan dengan tali-tali baja yang membentang dari tower sampai tanah dengan jarak ± 0.5 m dari tower dan sudut ± 600. Jenis tower ini memiliki ketinggian antara 50 m sampai dengan 70 m. Penggunaan guyed mast sebagai tower telekomunikasi masih jarang di Indonesia. Biasanya tower jenis ini dipakai untuk pemancar radio.

Senin, 14 Juni 2010

Perkembangan Wireless Network

Berikut silsilah teknologi mobile..

1.AMPS (ADVANCED MOBILE PHONE SYSTEM)
a.Teknologi untuk telepon seluler analog yang lama
b.Suara dikonversi menjadi gelombang radio FM dan dikomunikasikan dari telepon ke menara dan sebaliknya
c.Hanya satu komunikasi suara dlm satu kanal radio

2.TDMA (TIME DIVISION MULTIPLE ACCESS)
a.Teknologi digital yang membagi kanal radio menjadi slot waktu yang bervariasi.
b.Menggunakan gelomb. radio dan FM
c.Dalam sata kanal radio dapat digunakan untuk beberapa komunikasi dan kapasitasnya dpt meningkat.

3.GSM (GLOBAL SYSTEM FOR MOBILE COMMUNICATION)
Standar eropa yang telah diadaptasikan keseluruh dunia. Teknologi yang digunakan: TDMA untuk komunikasi antar telepon dan menara (cell site). GSM adalah sistem telekomunikasi bergerak yang menggunakan sistem selular digital (sistem telekomunikasi bergerak / STB) .

Ada dua macam GSM :
a.STB Non Selular
Sistem telekomunikasi bergerak yang memiliki daerah cakupan yang sangat luas. Mendirikan menara pemancar dan penerima.
b.STB Selular.
STB yang dibagi menjadi daerah yang lebih kecil.

Arsitektur jaringan GSM :
a.MS(Mobile Station) perangkat pelanggan
i.Tranciever, display, digital signal processor, kartu pintar: Subscriber identity module (SIM).
ii.MS dengan BSS berkomunikasi melalui Um Interface/radio link/air interface
iii.Station Subsystem (SS) berkomunikasi dengan MSC melalui A interface.
iv.Dlm GSM identitas panggilan dihub. dengan SIM bukan HPnya.
b.BSS(Base Station Subsystem): kendali hub radio dengan MS
c.NS/SS (Network Subsystem/switching system): yg melakukan switching antar pengguna jar. Bergerak/ tetap. Bagian utamanya: MSC(mobile services switching center).
d.SIM (Subscriber identity module)
i.Fasilitas mobilitas pribadi, jadi pelanggan dpt menggunakan layanan berlangganan tidak dengan terminal khusus.
ii.Dengan memasukan SIM ke MS lain dpt melakukan panggilan dan menerima panggilan dan layanan lain dari terminal tersebut.
iii.Kartu SIM ada password: PIN (personal identity number)
e.PIN (personal identity number)
i.Penggunaan PIN max 3 kali, apabila salah memasukan PIN berturut2 3 kali akan diblok.
ii.Pengguna bisa mengatasi dengan memasukan PUK (Personal unblock key) dan jika 10 x salah berturut-turut maka kartu SIMnya Wassalam (diganti)
f. Ukuran SIM
i.Ukuran kredit card (ISO format)
ii.Ukuran perangko (Plug-In Format)
Ada Micro SIM Adapter
Berfungsi untuk mengubah ukuran SIM dari dari perangko ke ISO

SIM memiliki memori: untuk simpan data
Besarnya bermacam: 1, 3, 8, s.d 16 KB yg dpt digunakan untuk simpan 300 nomor telpn dan 50 short message.
g.IMSI (international mobile Subcriber Identity)
Berfungsi untuk mengidentifikasi pelanggan ke dalam sistem, sandi rahasia untuk informasi lainnya.

IMSI termasuk dalam bagian SIM.
IMEI (international mobile Equipment Identity) dan IMSI tidak saling bergantung (independent) sehingga dapat digunakan untuk mobilitas personal.

4.CDMA(CODE DIVISION MULTIPLE ACCES)
Teknologi digital yang baru yang menyebarkan multiple komunikasi suara, dan tiap komunikasi suara dibungkus dengan sebuah kode dan dalam kanal radio yang sangat luas.

5.GPRS(GENERAL PACKET RADIO SERVICES)
Salah satu teknologi data tersambung (packet switched) yang dikembangkan pada jaringan GSM sekarang (2G). Kecepatan layanan ditingkatan menjadi 100 kbps sehingga dapat digunakan oleh GSM generasi 3 (3G)

6.PCS(PERSONAL COMMUNICATION SYSTEM)
Bangunan jaringan PCS agak mirip dengan anatomi tubuh manusia. Tulang kerangka adalah jaringan dan merupakan kerangka fisik dasar yang memungkinkan semua sistem beroperasi. Otot atau urat yang menghubungkan dan menggerakan tulang kerangka adalah aliran data yang menghubungkan komponen-komponen secara bersamaan dan memungkinkan seluruh sistem dapat beroperasi. Fungsi-fungsi jasmani adalah seperti memberi bahan bakar seluruh jaringan yang terjadi melalui fungsi operasi dan pemeliharaan. Sekarang, mari kita fokuskan bahasan kita pada tulang kerangka atau jaringan. Layanan digital yang menggunakan pita frekuensi yang lebih tinggi (1,9 GHz). Pita ini dikenalkan oleh AS. Keuntungannya: Biaya murah, personal unitnya kecil dan ringan, terhubung dengan jaringan exsternal. Implementasi pertama kali: CT-2 (second generation cordless telephony) di Inggris tahun 1991. berfungsi sebagai telepoint. CT-2 mengirim sinyal digital daya rendah(100 MW) dalam pita 864-868 MHz.

Parameter PCS :
a. Harus dapat digunakan oleh public.
b. Harga terjangkau.
c. Transparan pada pegguna.
d. Nilai tambah dan range kebutuhan komunikasi.
e. Menjamin privasi.
f. Antar muka yang seragam

PCS di Jepang, Berbasis pada konsep DECT dan dikenalkan pada tahun 1994: PHP system (Personal Hand Phone system). PHP beroperasi pada 1.895-1.907 MHz band dan berguna untuk rumah, kantor, telepoint.
PCS di AS, dikenalkan pada tahun 1994-1995. FCC (federal Communication Commision) menjual izin pada BW: 1,85-1,99 GHz untuk aplikasi PCS.

Lebih jauh tentang PCS
a. Bentuk komunikasinya: suara, fax, data, paging.
b. Pengguna diberi nomor pribadi.
c. Jaringannya adalah jaringan data dan suara, sistem kabel dan tanpa kabel, telepon cordless, telepon bergerak, PSTN, dan PABX
d. Biasanya untuk perusahaan yang punya anak cabang di berbagai dunia.

Kategori PCS
a. Narrowband PCS
Ditujukan untuk komunikasi suara dan two way paging. Range frekuensinya: 900Mhz (spesifiknya 901 s.d 912, 930-931, 940-941 MHz) Bandwidthnya dibatasi. Tidak dapat digunakan untuk transfer data dan suara pada kecepatan tinggi.
b. Wideband PCS
Selain layanan suara dapat untuk layanan transfer file dan terhubung LAN. Range frekuensinya: 1850-1990 MHz. Dapat untuk transmisi suara dengan kualitas tinggi dan kecepatan transfer datanya baik.

Tahapan Perkembangan PCS
a. Peningkatan infrastruktur perangkat keras
b. Integrasi dari infrastruktur fisik yang sudah ada, sehingga kompatibel
c. Globalitas layanan (service), yaitu jaringan dirutekan dengan server.

PERANANAN WIRELESS PADA MOBILE DEVICE

Para analis memperkirakan bahwa ledakan pertumbuhan industri wireless communication beberapa tahun terakhir akan terus berlanjut. Tahun 2006 jumlah pekerja yang mobile akan mencapai 105 juta atau 66 persen dari total pekerja (sumber IDC-1). Meta Group memperkirakan dalam 3 tahun 50 persen perusahaan akan mempunyai wireless email dan akan mendorong munculnya aplikasi-aplikasi wireless. Gartner memperkirakan bahwa tahun 2010, 80 persen dari key bisnis proses akan melekat dalam pekerja yang mobile. Meta Group memperkirakan bahwa tahun 2005, 95 persen industri laptop akan mengemas laptop dengan kemampuan mobile. Dampaknya wireless connectivity akan memjadi sesuatu yang normal/wajar tanpa melihat dari sisi bisnis sudah siap atau belum.

Pertumbuhan mobility yang fenomenal didorong oleh kebutuhan end-user dan perkembangan IP network yang sangat cepat. Dan dalam kenyataannya beberapa perusahaan mempunyai infrastruktur wireless yang dikembangkan secara independen oleh para pegawainya. Analisa dari Gartner memperkirakan satu dari lima perusahaan telah mengimplementasikan wireless LAN (WLAN) meskipun belum tentu CIO perusahaan tersebut tahu. Yang menggembirakan adalah banyak perusahaan telah mengenali kebutuhan mereka untuk mendukung perangkat mobile dan meningkatkan kemampuan.mobility.

Departemen-departemen dalam pemerintahan, pusat kesehatan, lembaga pendidikan, dan industri-industri high technology dengan lingkungan kampus yang cukup luas dan populasi pegawai yang mobile cukup besar secara proaktif mengembangkan infrastruktur wireless dengan memadukan wireless access point dan wireless switching yang mendukung kemampuan roaming. Sementara IP based mobility berkembang dengan pesat, perusahaan-perusahaan juga mengembangkan aplikasi-aplikasi yang dapat mendukung produktivitas dan kepuasan pelanggan. Aplikasi seperti unified messaging, conferencing dan instant messaging mengalami pertumbuhan yang signifikan.

Pengaruh dari IP based mobility, convergence applications, perangkat mobile yang kaya dengan fitur menawarkan peluang-peluang baru bagi perusahaan. Mereka dapat meningkatkan produktivitas karyawan dan meningkatkan layanan ke pelanggan dengan biaya yang rendah dibanding dengan solusi mobility dengan berbasis teknologi TDM.

IP Mobility

Mobility adalah kemampuan untuk roaming dan masih dapat melakukan akses ke jaringan lain. Mobility seperti pada jaringan selular, memungkinkan user dalam suatu perusahaan berpindah ke corporate atau lokasi yang berbeda sepanjang wireless network masih tersedia. Pendekatan mobility adalah dengan mempertimbangkan tipe dari jaringan yang dipakai di berbagai macam waktu dan keadaan, seorang karyawan perusahaan dalam melaksanakan tugasnya dapat saja dalam keadaan sbb:

• Di meja kerja dengan telepon meja
• Di ruang conference dengan wireless LAN
• Roaming/di luar kantor
• Sedang dalam kendaraan menuju kantor cabang
• Di hotel dengan koneksi PSTN atau Internet
• Di rumah dengan media akses ke telepon rumah

Visi kedepannya adalah menyediakan seamless mobility dengan user dapat memilih berbagai alternatif akses sesuai kondisi user, tentunya dengan mempertimbangkan biaya.

Mobility biasanya dibagi menjadi 3 dimensi:
1. Physical Mobility: user dapat pindah diantara network-network yang tersedia dengan pertimbangan cost-effective. Pilihan network seperti Enterprise LAN, Enterprise WAN, wireless LAN, Internet dan PSTN.
2. Identity Portability: User dapat roaming di berbagai infrastruktur jaringan yang berbeda dengan menggunakan identitas tunggal. Identitas tunggal bisa saja berupa nomor telepon, ini juga sangat berguna apabila ada karyawan yang keluar atau pindah maka identitas bisa diteruskan ke penggantinya sehingga customer tidak kehilangan kontak.
3. User Interface Universality: User dapat menggunakan seluruh fitur dan aplikasi sesuai dengan tingkat otorisasi user, tentunya dengan menggunakan berbagai perangkat dan tipe akses.

Tantangan implementasi IP mobility dapat dikelompokkan dalam empat kategori yaitu:
• Security,
• roaming,
• device
• portability.

Security: Ketika user sedang mobile, koneksi dan akses data mau tidak mau terjadi lintas multiple network boundaries, dimana masing-masing jaringan mempunyai kebijakan security tersendiri. Wireless network juga memerlukan proteksi dimana tidak semua user dapat masuk ke jaringan melalui akses point. Penyediaan autentikasi akses ke wireless network dan aplikasi-aplikasi yang didalamnya melalui wireless domain menjadi persyaratan penting dalam implementasi enterprise mobility ini.

Roaming: Roaming dapat diartikan berpindah dari satu network boundary ke network lain selama komunikasi berlangsung. Roaming tidak hanya antar enterprise wireless LAN tetapi juga antar subnet. Roaming menyebabkan komunikasi terputus khususnya komunikasi yang bersifat real-time seperti komunikasi suara. Menjaga koneksi yang konsisten selama switch over dan hand-offs diantara wireless network merupakan faktor esensial dalam enterprise mobility terutama untuk mengakomodasi berbagai aplikasi dalam enterprise

Devices: Mobility memungkinkan akses secara remote dengan menggunakan perangkat seperti IP Phone dan juga roaming. Ada dua persyaratan perangkat dalam mendukung mobility, pertama perangkat harus mampu berkomunikasi dengan perangkat lain dengan berbagai tipe akses. Dan yang kedua perangkat harus mempunyai kemampuan untuk mengakses berbagai aplikasi yang dibangun oleh enterprise.

Portability: Dalam jaringan yang konvensional, pemanggil mempunyai banyak pilihan nomor untuk menghubungi yang dipanggil (PSTN, Cellular, Office, and Home). Dan tentu saja akan lebih mudah kalau user yang dipanggil hanya mempunyai satu nomor identitas, dan identitas tersebut otomatis akan melekat pada apa saja perangkat dan akses yang sedang dipakai oleh user.(copy rodo-heweh.blogspot)

Sistem Telepon Selular Digital GSM

Sebelum GSM, di Indonesia telah ada 2 jenis telepon selular analog, yaitu AMPS (Advances Mobile Phone System) dan NMT (Nordic Mobile Telephone). Jenis telepon selular digital lainnya yang akan segera dioperasikan di Indonesia adalah DAMPS (Digital AMPS). Tulisan ini mengupas latar belakang, teknologi dan perkembangan GSM

STKB selular sistem analog yang beroperasi di Eropa bersifat sangat regional, di mana masing-masing negara mengoperasikan sistem yang berbeda dan tidak kompatibel satu dengan yang lain. Di Jerman dan Portugal beroperasi sistem C-NET yang dikembangkan oleh Siemens, di Perancis beroperasi sistem RC-2000, di Belandan dan negara Skandinavia beroperasi sistem NMT yang dikembangkan Ericson, sedangkan di Inggris Raya beroperasi sistem TACS.

Masing-masing sistem dikembangkan dengan teknologi yang berbeda, sehingga tidak ada kompatibilitas satu dengan yang lain. Akibatnya setiap sistem hanya dapat dioperasikan di wilayah negara yang tertentu. Kondisi ini sangat tidak menunjang kegiatan mobilitas masyarakat negara Eropa yang sering berada di negara lain, baik untuk tujuan bisnis maupun wisata. Ditambah lagi dengan rencana terbentuknya European Community, kondisi tersebut sama sekali tidak dapat dipertahankan.

Pengembangan masing-masing sistem analog yang beroperasi hanya nasional disebabkan adanya orientasi interest yang berbeda bagi masing-masing pengelola, yakni PTT. Akibatnya, pemasaran terbatas hanya satu negara dan tidak dapat mendapatkan jumlah pelanggan yang cukup besar. Tetap diperlukan dukungan infrastruktur yang lengkap dan mahal, sehingga konsekuensinya adalah timbulnya harga jual yang mahal serta biaya pemakaian yang cukup tinggi. Oleh sebab itu pemakai selular terbatas hanya mereka yang benar-benar mampu dan memerlukan, bukan sebagai sarana telekomunikasi yang mencapai segenap lapisan masyarakat.

Atas dasar pemikiran tersebut dan tanpa menguntungkan salah satu sistem yang telah beroperasi serta untuk menciptakan sistem yang jauh lebih baik dari yang sudah ada, maka Perancis (France Telecom) dan Jerman (Bundespost) sepakat untuk memelopori munculnya teknologi digital selular yang kemudian dikenal dengan nama GSM, dengan didukung oleh industri telekomunikasi di kedua negara tersebut.

Melalui pengkajian yang sangat mendalam, akhirnya ETSI (European Telecommunication Standard Institute) dapat menerima GSM sebagai standar Eropa.

Pada pertengahan tahun 1991, jaringan GSM muncul untuk pertama kalinya, dimana salah satu pelopornya adalah Deutsche Bundespost melalui anak perusahaannya Detecom siap untuk mengoperasikan GSM pada 1 Juli 1991, yang dikenal dengan nama D1 Network.

Diperkirakan dengan munculnya standarisasi GSM, sistem lain yang beroperasi di Eropa perlahan-lahan hilang. Ini berarti hilangnya sebagian besar pasar sistem non GSM. Hal tersebut mempengaruhi minat industri untuk mengembangkan teknologi sistem lama yang ada (CNET, RC 2000, NMT, TACS).

Pengembangan GSM
Dalam konferensi WARC (World Administrative Radio Conference) tahun 1979, ditetapkan bahwa frekwensi 860 Mhz - 960 Mhz dialokasikan untuk komunikasi selular di kemudian hari. Dengan penetapan ini berarti band frekuensi selebar 2 x 25 Mhz khusus disiapkan untuk sistem selular digital.
Tahun 1982, dengan dipelopori oleh Jerman dan Perancis, maka CEPT (Conference Europeance d'Administration de Post et Telecommunication) menetapkan GSM sebagai standar digital selular untuk Eropa. Dan tahun 1985, Jerman, Perancis, Itali dan Inggris bersatu untuk mengembangkan standarisasi GSM. Tahun 1987 di tanda tangani Memorandum of Understanding pemakaian GSM oleh 14 negara Eropa.

Target pembangunan GSM :

Tahun 1991 adalah permulaan pengoperasian jaringan GSM
Tahun 1993 meliputi semua kota besar
Tahun 1995 mencapai semua jalan raya antar kota.

Di dalam kenyataannya, banyak terjadi hambatan dalam penerapan GSM, sehingga target operasional GSM tidak terpenuhi. Walaupun semua infrastruktur telah siap sejak pertengahan 1991, namun realisasi pengoperasian secara komersil baru dapat dimulai kuartal terakhir 1992.

Situasi ini menunjukkan bahwa GSM merupakan teknologi yang sangat kompleks dan memerlukan pengkajian cukup lama untuk mencapai kesepakatan standar. Disamping itu GSM menjadi ajang perebutan pengaruh dan kompetisi baik dari masing-masing operator di tiap negara, maupun industri telekomunikasi yang memproduksi GSM. Keuntungan bisnis yang besar akan diperoleh pihak yang berhasil memasukkan usulan standarnya. Tidak heran apabila standar type approval untuk hand phone baru dapat disepakati pada September 1992, karena harus mempertimbangkan dan memasukkan puluhan item pengujian dalam memproduksi sistem GSM.

Walaupun standarisasi GSM baru saja terselesaikan dan pengoperasiannya baru saja dimulai, bahkan belum merata ke seluruh Eropa, namun dengan mengantisipasi perkembangan GSM yang sangat pesat serta tingkat kepadatan pelayanan per area yang tinggi, maka arah perkembangan teknologi GSM adalah DCS 1800, yakni Digital Celular System pada alokasi frekwensi 1.800 MHz. Dengan frekwensi tersebut, akan dicapai kapasitas pelanggan yang semakin besar per satuan sel. Di samping itu, dengan luas sel yang semakin kecil akan dapat menurunkan kekuatan daya pancar hand phone, sehingga bahaya radiasi yang timbul terhadap organ kepala, sebagaimana dikhawatirkan pada akhir-akhir ini, akan dapat dieliminasi.

Jaringan GSM
Alokasi frekwensi :
Transmit : 935 MHz - 960 MHz
Receive : 890 MHz - 915 MHz
Modulasi : TDMA (Time Division Multiple Access)
Caarier spacing : 200 KHz untuk 8 kanal
Jaringan GSM selular, terdiri atas :
MSC (Mobile Switching Center), sebagai switching system
BSS (Base Station Subsystem), sebagai pengirim dan penerima sinyal radio dari dan ke pelanggan
OS (Out Station), sebagai terminal pelanggan yang bersifat bergerak.

Keistimewaan dari GSM yang tidak terdapat pada sistem analog maupun pada American Digital Cellular (ADC) adalah adanya standardisasi interface antar masing-masing sub sistem. Dengan demikian, GSM menjanjikan suatu sistem yang tidak harus dimonopoli oleh satu merek. Dalam arti bahwa Switching, Base Station, dan Out Station dapat berasal dari merek/pemasok yang berbeda. Kondisi ini jelas sangat menguntungkan pihak operator, karena tidak ada ketergantungan sama sekali terhadap satu supplier.
Ketidaktergantungan kepada satu pemasok tersebut memungkinkan karena adanya standardisasi yang jelas :

A Interface, antara MSC dengan BSS
A Bis Interface, antara BSC dengan BTS
Um Interface, antara BSS dengan Out Station.

Standardisasi A-bis Interface belum sepenuhnya terselesaikan, sehingga sampai saat ini BSS secara lengkap pada umumnya dipasok dari satu mere.
Standardisasi A Interface dan Um Interface terbukti telah berhasil dengan baik. Jaringan D1 / Detecon merupakan kombinasi dari MSC dari Siemens dan BSS dari Philips, D2 / Mannesman merupakan kombinasi dari MSC SEL dan BSS dari Alcatel (Walaupun sekarang SEL dalam group Alcatel, namun subsistem MSC dan subsistem BSS berasal dari industri yang berbeda).

Karena fungsinya yang sangat kompleks, maka MSC dilengkapi dengan :

-Home Location Register (HLR) untuk menyimpan data permanen dari semua pelanggan.
-Visitor Location Register (VLR) untuk menyimpan data pelanggan yang bersifat temporer disesuaikan dengan area tempat pelanggan berada.
-Authentication Register (AuC) untuk keperluan pemeriksaan validasi pelanggan.
-Equipment Identity Register (EIR) untuk menyimpan nomer identitas pelanggan.
-Mobile Switching Center (MSS)

MSC merupakan inti dari jaringan selular, dimana MSC berperan untuk inter koneksi hubungan pembicaraan, baik antar pelanggan selularr maupun antar selular dengan jaringan telepon kabel PSTN, ataupun dengan jaringan data.
MSC memberikan pelayanan kepada pelanggan meliputi :

*Bearer Services :

3,1 KHz telephony
Synchronous data 0,3 Kbit/s - 2,4 Kbit/s
PAD Services
Alternated speech/data
*Teleservices :
Telephony
Emergency calls
Telefax
Short message services
*Supplementary services :
Call forwading
Charging services
Call bearing services
Closed user group

Home Location Register (HLR)
HLR berfungsi untuk penyimpan semua data dan informas mengenai pelanggan yang tersimpan secara permanen, dalam arti tidak tergantung pada posisi pelanggan. HLR bertindak sebagai pusat inforamsi pelanggan yang setiap waktu akan diperlukan oleh VLR untuk merealisasi terjadinya komunikasi pembicaraan. VLR selalu berhubungan dengan HLR dan memberikan informasi posisi pelanggan berada.

Visitor Location Register (VLR)
VLR berfungsi untuk menyimpan data dan informasi pelanggan, dimulai pada saat pelanggan memasuki suatu area yang bernaung dalam wilayah MSC VLR tersebut (melakukan Roaming). Adanya informasi mengenai pelanggan dalam VLR memungkinkan MSC untuk melakukan hubungan baik Incoming (panggilan masu) maupun Outgoing (panggilan keluar).

VLR bertindak sebagai data base pelanggan yang bersifat dinamis, karena selalu berubah setiap waktu, menyesuaikan dengan pelanggan yang memasuki atau berpindah naungan MSC. Data yang tersimpan dalam VLR secara otomatis akan selalu berubah mengikuti pergerakan pelanggan. Dengan demikian akan dapat dimonitor secara terus menerus posisi dari pelanggan, dan hal ini akan memungkinkan MSC untuk melakukan interkoneksi pembicaraan dengan pelanggan lain. VLR selalu berhubungan secara intensif dengan HLR yang berfungsi sebagai sumber data pelanggan.

Authentication Center (AuC)
AuC menyimpan semua informasi yang diperlukan untuk memeriksa keabsahan pelanggan, sehingga usaha untuk mencoba mengadakan hubungan pembicaraan bagi pelanggan yang tidak sah dapat dihindarkan. Disamping itu AuC berfungsi untuk menghindarkan adanya pihak ke tiga yang secara tidak sah mencoba untuk menyadap pembicaraan.
Dengan fasilitas ini,maka kerugian yang dialami pelanggan sistem selular analog saat ini akibat banyaknya usaha memparalel, tidak mungkin terjadi lagi pada GSM. Sebelum proses penyambungan switching dilaksanakan sistem akan memeriksa terlebih dahulu, apakah pelanggan yang akan mengadakan pembicaraan adalah pelanggan yang sah.

AuC menyimpan informasi mengenai authentication dan chipering key.Karenae fungsinya yang mengharuskan sangat khusus, authentication mempunyai algoritma yang spesifik, disertai prosedur chipering yang berbeda untuk masing-masing pelanggan. Kondisi ini menyebabkan AuC memerlukan kapasitas memory yang sangat besar. Wajar apabila GSM memerlukan kapasitas memory sangat besar pula.

Karena fungsinya yang sangat penting, maka operator selular harus dapat menjaga keamanannya agar tidak dapat diakses oleh personil yang tidak berkepentingan. Personil yang mengoperasikan dilengkapi dengan chipcard dan juga password identitas dirinya.

Equipment Identity Register (EIR)
EIR memuat data-data peralatan pelanggan yang dibagi atas 3 (tiga) kategori, yakni :
Peralatan yang diijinkan untuk mengadakan hubungan pembicaraan kemanapun.
Peralatan yang dibatasi dan hanya diijinkan mengadakan hubungan pembicaraan ketujuan yang terbatas.
Peralatan yang sama sekali tidak diijinkan untuk berkomunikasi.
Kebaradaan EIR belum distandardisasi secara penuh, oleh karena itu belum dioperasikan di semua operator Eropa. Masih diperlukan klasifikasi di Eropa dan penyempurnaan yang berkaitan dengan aspek hukum.

Base Station Subsystem (BSS)

Base Transceiver Station (BTS)
BTS berfungsi sebagai interkoneksi antara infra struktur sistem selular dengan Out Station.BTS harus selalu memonitor Out Station yang masuk ataupun yang keluar dari sel BTS tersebut. Luas jangkauan dari BTS sangat dipengaruhi oleh lingkungan, antara lain topografi dan gedung tinggi.BTS sanga berperan dalam menjaga kualitas GSM, terutamaa dalam hal frekwensi hoping dan antena diversity.

Base Station Controller (BSC)
Pada umumnya setiap BSS terdiri atas beberapa Base Transceiver Station, dengan masing-masing BTS mempunyai area yang berbeda.Namun demikian selalu ada area yang over lapping, sehingga kontinuitas komunikasi Out Station dengan infrastruktur selular tetap terjaga.
BSC sangat diperlukan untuk mengaur perpindahan Out Station dari satu BTS ke BTS lainnya.Perpindahan area ditentukan dari beda kekuatan sinyal antara 2 (dua) BTS Oper Lapping.Fungsi BSC :

Interfacing antara BSC-MSC, BSC-BTS dan BSC-OMC
Alokasi kanal BSC-BTS
Indikasi channel blocking antara BSC-MSC
Pengaturan frekwensi hoping
Pengaturan konfigurasi kanal
Pengaturan enkripsi
Proses Handover
Pengaturan broadcasting channel

Penutup
Dengan telah disepakatinya GSM sebagai satu-satunya sistem selular di Eropa, maka sistem analog yang ada secara perlahan dan pasti akan hilang dari peredaran. Di samping itu telah banyak negara di luar Eropa, bahkan beberapa negara di Asia telah menetapkan untuk menerapkan sistem GSM, termasuk Indonesia.
Tingkat pemasaran GSM sangat tinggi.Sebagai contoh adalah Jerman, pada bulan Agustus 1992, jumlah pelanggan baru mencapai 20.000 unit.Pada Januari 1993 pelanggan GSm telah mencapai 200.000 unit.Pertambahan per bulan minimal mencapai angka 20.000 unit.

GSM memberikan banyak keunggulan dibandingkan dengan sistem analog yang ada :

-Dapat melakukan International Roaming
-Tidak terpaku kepada satu pemasok, sehingga tidak terjadi monopoli
-Validitas pelanggan diperiksa sebelum hubungan pembicaraan terlaksana
-Dengan fasilitas frekwensi hoping, tidak ada pihak ke tiga yang secara tidak sah dapat ikut mendengarkan pembicaraan.
-Kualitas suara yang lebih baik dan lebih peka.
-Kapasitas pelanggan yanglebih besar.
-Features pelanggan yang lebih beragam, paging, facsimile, dan ISDN


nb : tulisan ini adalah kumpulan dari beberapa artikel (copy rodo-heweh.blogspot)

Sabtu, 12 Juni 2010

Perbedaan GSM dan CDMA

Berikut sedikit gambaran mengenai perbedaan GSM serta CDMA

GSM:

standar teknologi eropa generasi kedua (2G)
GSM 900 = uplink: 890 - 915 MHz
downlink : 935- 960 MHz
duplex spacing: 45 MHz
lebar kanal : 200KHz
modulasi : GMSK
multiple access : FDMA-TDMA (satu kanal RF punya 8 kanal TDMA)
GSM 1800 = uplink : 1710 - 1785MHz
downlink : 1805 - 1880 MHz
Duplex spacing : 95 MHz
lebar kanal RF : 200KHz
multiple access : FDMA-TDMA (s.d.a)

CDMA :
standar teknologi generasi kedua(2G) amerika

CDMA 800 = uplink : 824 - 849 MHz (kalo CDMA 1900: 1850 - 1910 MHz)
downlink : 869 - 894 MHz (kalo CDMA 1900 : 1930 - 1990 MHz)
lebar kanal : 1.25 MHz
chip rate : 1.228 Mcps
multiple access : CDMA


Nb : fren dan esia menggunakan cdma 800 sedangkan flexi ma starone tu pake cdma 1900 ma 800
(copy)

Perangkat di BTS GSM

Antenna BTS (bentuknya persegi panjang), berfungsi mengakomodasi hubungan antara Mobile equipment (hp) dan perangkat BTS yang terhubung dengan antenna tsb. Sedangkan fungsi antenna MW (bentuknya seperti genderang), biasanya untuk mengakomodasi hubungan antara BTS dan BSC. Output power untuk BTS, terus terang saya tidak begitu mengerti. Sedangkan untuk perangkat radio MW, biasanya sekitar 27 dBm atau 0.5W (untuk frek. 7 atau 8 GHz), dan sekitar 25 atau 23 dBm (untuk frek. yang lebih tinggi). Tapi, output power dari perangkat radio MW, juga tergantung lebar bidang (bandwidth) yang dipancarkan. Semakin besar bandwidhtnya, semakin kecil output powernya.

Antenna BTS secara umum ada dua type : OMNI antenna dan PANEL antenna.
Antenna yg berbentuk Parabola adalah antenna untuk Microwave (Transmission system). Ada macam-macam antenna utk MW: Grid pack, horn,etc.) Salah satu fungsi penutup tersebut untuk melindungi element didalam antenna, untuk menahan tiupan angin.

Pada antenna Microwave (MW) Radio, yang bentuknya seperti rebana genderang, itu termasuk jenis high performance antenna. Biasanya ada 2 brand, yaitu Andrew and RFS. Ciri khas dari antenna high performance ini adalah bentuknya yang seperti gendang, dan terdapat penutupnya, yang disebut radome. Fungsi radome antara lain untuk melindungi komponen antenna tsb, dari perubahan cuaca sekitarnya.

Antenna Gain bermacam-macam, untuk GSM yang di pasang di semi-urban biasanya berkisar antara 15-18 dB. Untuk antenna MW, tergantung dari diameter antenna tersebut, semakin besar diameternya, semakin besar gain antenna tsb, berkisar antara 30-40 dB

Antenna GSM bisa dual band bisa juga single band. Jadi utk antenna dualband, GSM900 dan GSM1800 BTS bisa diconnect ke antenna yang sama. Kalau pake single band antenna, biasanya antenna GSM900 lebih besar daripada antenna GSM1800 (dari prinsip dipole antenna = 1/2 lambda) Transmisi untuk BTS sebagian besar memakai MW atau leased line, jarang ynag memakai Fibre Optic, alasannya nggak efisien dg FO, krn 1 BTS umumnya hanya membutuhkan 1x2Mb link.

Pita 900/1800 MHz, itu merupakan frekuensi yang dipancarkan oleh antenna BTS dan merupakan frekuensi yang ditangkap oleh Mobile Equipment (handphone kita). Sedangkan antar link BTS, komunikasinya lewat BSC dan MSC. Jadi, antar BTS tidak bisa saling berkomunikasi secara langsung. Koneksi dari BTS ke BSC itu biasanya pake MW radio, karena biasanya cuma butuh 1x2MBps (E-1). Sedangkan dari BSC ke MSC, biasanya menggunakan Microwave dengan kapasitas besar, sampai 1xSTM-1, atau menggunakan koneksi FO (untuk kota-kota besar).

Perangkat yang ada didalam Shelter site : BTS, Microwave indoor unit dan Rectifier system.ruangan ber-AC dg tujuan untuk menjaga suhu didalam ruangan pada suhu optimum (+20C) sehingga life time equipment akan terjaga

BTS biasanya dicatu dengan DC supply (-48 V), yang dihasilakn oleh Rectifier system. Rcetifier system ini dilengkapi dengan battery yang akan memback-up systam bial main PLN mati, biasanya back-up time berkisar antara 2 - 4 jam tergantung dari desainnya

pemandu gelombang (Wave Guiding) diaplikasikan ke jalur transmisinya dalam 1 BTS, Pemandu Gelombang merupakan media solid (bukan udara) yang digunakan untuk mengantarkan gelombang microwave (RF). Penggunaan secara praktis (dilapangan), wave guide ini biasa juga disebut sebagai feeder. Wave Guide ini digunakan pada radio MW yang full indoor ==> biasanya untuk kapasitas transmisi yang besar, sampai dengan NxSTM-1 (dimana N=bilangan bulat, Sedangkan, untuk radio MW yang mempunyai kapasitas agak kecil, sampai 16x2 Mbps (16 E1), biasanya menggunakan radio MW indoor dan outdoor type. Nah, interface antara indoor unit (IDU) dan oudoor unit (ODU), biasanya menggunakan coaxial cable (IF cable), karena gelombang yang pancarkan dari IDU ke ODU adalah pada level IF. Dari ODU ke antenna, biasanya langsung menempel (untuk frek. lebih dari 10 GHz), jadi tidak dibutuhkan pemandu gelombang. Sedangkan untuk frek. 7 atau 8 GHz, dimana ODU dan antenna tidak menempel, digunakan low loss cable, untuk menghantarkan gelombang RF, dari ODU ke antenna. Meskipun demikian, tren yang ada saat ini, MW radio yang tidak full indoor type, sudah bisa mengakomodasi traffic sampai level STM-1.

Frekuensi mempengaruhi besarnya sel yang diinginkan, tetapi yang paling utama adalah faktor desain dari operator yang bersangkutan. Penentuan jarak antar BTS, itu dipengaruhi banyak hal. Diantaranya kepadatan pengguna pada area tsb atau jangkauan yang ingin dicapai oleh BTS tsb. Kedua hal tsb, sangat berlawanan. Bila kita ingin mendapatkan jangkauan yang luas untuk 1 BTS, maka jumlah pelanggan yang dilayani akan berkurang. Karena pada sistem GSM, tiap BTS sudah mempunyai alokasi frekuensi tersendiri, yang biasa disebut FA (frequency assignment). Karena tiap GSM menganut sistem TDMA (time division Multiple Access), maka tiap frekuensi bisa dibagi-bagi dalam 8 time slot. Tiap time slot, hanya bisa diisi oleh 1 orang pelanggan, dalam 1 waktu. Pada tiap BTS, bisa dialokasikan beberapa frekuensi (FA), tergantung dari design networknya. Jadi, bila sang designer menginginkan jumlah pelanggan yang bisa dilayani dalam 1 daerah banyak, maka dia harus meletakkan banyak BTS dalam 1 daerah (coverage dari BTS tsb jadi sempit) ==> diaplikasikan dalam daerah perkotaan. Begitu juga sebaliknya, bila sang designer menginginkan coverage yang luas untuk tiap BTS, maka ia harus mengorbankan jumlah pelanggan dalam area tsb.

Sedangkan untuk CDMA, menggunakan sistem yang berbeda. Karena platform dari CDMA adalah spreadspectrum (menyebarkan informasi dalam suatu lebar spektrum tertentu), maka penentuan jumlah pelanggan didasarkan pada kemampuan dari mesin CDMA untuk membangkitkan kode-kode unik, yang akan membedakan masing-masing pelanggan. Jadi, semua pelanggan dalam area BTS tsb menggunakan frekuensi yang sama, tapi tiap-tiap pelanggan yang akan berkomunikasi dengan BTS tsb akan mempunyai kode unik, yang hanya bisa diidentifikasi oleh BTS tsb. Apakah ada batasan jumlah pelanggan dalam 1 BTS CDMA? Pasti ada. Karena penambahan jumlah pengguna dalam 1 area, akan meningkatkan error yang kemungkinan terjadi (teori CDMA dan spreadspektrum). Jadi, para operator CDMA tinggal menentukan maximum error yang diizinkan, dan jumlah pelanggan maksimum yang bisa dilayani oleh BTS CDMA akan mengikuti perhitungan tsb. Nah, ini dia yang menjelaskan mengapa kalau untuk CDMA, 1 BTS bisa mempunyai jarak yang sangat jauh, dengan BTS lain (terutama didaerah pedesaan).

perbedaan BTS dan BSC (Base Station Controller)
Karena BSC merupakan "Controller" dari BTS, jadi BSC ini dikoneksikan dengan beberapa BTS, sehingga yang "agak tampak dari luar" adalah BSC site biasanya punya Antenna MW transmisi yang lebih banyak. Juga Site BSC biasanya lebih besar, dengan adanya perangkat Genset, TRS yang lebih banyak dst

Grounding BTS berbeda dg penangkal petir. Fungsi utama dari grounding untuk menjaga impedansi tetap stabil, mencegah kebocoran rambatan listrik

Interkoneksi BTS<->BSC<->MSC, biasanya masih menggunakan MW radio ==> ini hanya pada level phisical layer (OSI layer 1). Oya, persinyalan antara BTS<->BSC adalah proprietary, maksudnya setiap vendor (ericsson, nokia, siemens, alcatel, huawei, etc.) mempunyai protokol khusus tersendiri. Jadi, BTS-nya ericsson, nggak bakalan bisa dihubungkan ke BSC-nya nokia, dan sebaliknya. Sedangkan untuk interkoneksi BSC<->MSC, biasanya menggunakan MW radio dengan kapasitas lebih besar, atau menggunakan fiber optik. Nah, kalo dari BSC ke MSC, itu sudah ada pengaturan persinyalannya. Biasanya disebut CCS-7 (common channel signalling, versi 7). tapi kalo udah ada yang versi 8, Jadi, BSC nokia, bisa aja dikoneksikan ke MSC-nya ericsson atau siemens. Begitu juga sebaliknya. Oya, interface dari BTS ke BSC adalah E1, sedangkan dari BSC ke MSC, biasanya juga E1. Tapi ada juga yang mesti STM-1. Tergantung spesifikasi dari masing-masing vendor.

Pada microwave radio, memang rentan untuk terjadi interferensi, terutama dalam kota-kota yang besar. Nah, setiap band frekuensi, dibagi menjadi beberapa sub-band, biasanya ditandai dengan alphabetical. Kemudian, setiap sub-band biasanya masih terdiri dari beberapa channel. Kiat untuk menghindari iterferensi adalah dengan melakukan tes RFI (radio frekuensi interference), sebelum kita membuat (manufacture) dan meng-instal perangkat MW radio kita. RFI test dilakukan dengan melakukan scanning terhadap frekuensi tertentu, pada daerah tertentu. Tujuan RFI ini adalah untuk mengetahui, apakah pada frekuensi tertentu subband tertentu dan channel tertentu, sudah ada yang menggunakan atau belum.

Frequency bervariasi, mulai 7, 8, 13, 15,18, 23, 26 , 38 GHz. Didalam band tersebut msh ada Sub-band lagi, jadi hrsnya msg-msg operator punya lokasi tersendiri dari pemerintah untuk menghindari interferensi.(copy)

Sejarah Menara

Secara historis, keberadaan menara telekomunikasi sudah ada di Amerika Utara sejak akhir abad ke-19 yang dibangun oleh Prancis di berbagai pelabuhan Amerika dan digunakan untuk layanan telegrap.
Sebagai contoh, penemuan layanan telegrap oleh Samuel Morse pada 1844 telah menggunakan tower yang tingginya berkisar 30 kaki dan dibangun di sepanjang jalan yang menghubungkan seluruh negara bagian Amerika.
Selanjutnya, penemuan sistem komunikasi tanpa kabel oleh Guglielmo Marconi pada 1899 telah mewarnai penggunaan tower telepon dan telegrap di kota-kota besar Amerika.
Awal abad ke-20, pembangunan menara semakin masif berkat penemuan teknologi telepon dan telegrap tanpa kabel untuk layanan komunikasi berbasis frekuensi radio. Namun fenomena ini ditentang masyarakat dengan alasan keberadaan tower-tower yang semakin tinggi dan menjamur tersebut berdampak mengurangi keindahan lingkungan dan menimbulkan gangguan (interferensi) pada siaran radio dan televisi.
Sejak itu, pertumbuhan dan ketinggian tower mulai berkurang yang pada gilirannya memicu regulator untuk menetapkan kebijakan penggunaan tower telekomunikasi secara bersama dengan penampilan yang lebih estetis. (dary/berbagai sumber)

Jumat, 11 Juni 2010

Base Transceiver Station

BTS adalah kependekan dari Base Transceiver Station. Terminologi ini termasuk baru dan mulai populer di era booming seluler saat ini. BTS berfungsi menjembatani perangkat komunikasi pengguna dengan jaringan menuju jaringan lain. Satu cakupan pancaran BTS dapat disebut Cell. Komunikasi seluler adalah komunikasi modern yang mendukung mobilitas yang tinggi. Dari beberapa BTS kemudian dikontrol oleh satu Base Station Controller (BSC) yang terhubungkan dengan koneksi microwave ataupunserat optik.(copy wikipedia)

Kamis, 10 Juni 2010

Definisi Antena

Antena adalah transduser yang memancarkan atau menerima gelombang elektromagnetik . Dengan kata lain, antena mengkonversi radiasi elektromagnetik menjadi arus listrik, atau sebaliknya. Antena umumnya kesepakatan dalam transmisi dan penerimaangelombang radio , dan merupakan bagian penting dari semua radio peralatan. Antena digunakan dalam sistem seperti radio dan televisi siaran, to-point-point radio komunikasi, LAN nirkabel ,telepon seluler , radar , dan pesawat ruang angkasa komunikasi. Antena yang paling umum digunakan di udara atau angkasa luar , tetapi juga dapat dioperasikan di bawah air atau bahkan melalui tanah dan batuan pada frekuensi tertentu untuk jarak pendek.

Secara fisik, antena merupakan susunan satu atau lebih konduktor , biasanya disebut elemendalam konteks ini. Dalam transmisi, sebuah arus bolak dibuat dalam unsur-unsur dengan menerapkan tegangan pada terminal antena, menyebabkan sebuah unsur untuk memancarkanmedan elektromagnetik . Pada resepsi, invers terjadi: medan elektromagnetik dari sumber lainmenginduksi arus bolak dalam elemen-elemen dan tegangan yang sesuai di antena's terminal.Beberapa menerima antena (seperti parabola dan tanduk jenis) menggabungkan permukaan reflektif dibentuk untuk mengumpulkan gelombang radio mencolok mereka dan mereka langsung atau fokus ke elemen konduktif yang sebenarnya.

Penangkal Petir

Sebuah penangkal petir atau konduktor petir adalah sebuah batang logam atau konduktor yang dipasang di atas sebuah gedung/tower dan elektrik terhubung ke tanah melalui kawat, untuk melindungi bangunan dalam peristiwa kilat . Jika petir menyerang bangunan itu preferentially akan menyerang batang, dan dilakukan tanpa membahayakan ke tanah melalui kawat, bukan melewati gedung, mana bisa mulai kebakaran atau menyebabkan listrik. Sebuah penangkal petir adalah sebuah komponen dalam suatu sistem proteksi petir .Selain batang ditempatkan secara teratur pada bagian tertinggi dari struktur, sebuah petir biasanya menyertakan sistem proteksi jaringan atap konduktor, jalur konduktif beberapa dari atap ke tanah, sambungan ikatan ke objek logam dalam struktur dan jaringan pembumian .Penangkal petir atap adalah strip logam atau batang, biasanya dari tembaga atau aluminium. sistem proteksi petir yang diinstal pada struktur, pohon-pohon, monumen, jembatan kapal air atau untuk melindungi dari kerusakan petir.