.

SELAMAT DATANG di DUNIA TOWER, blog yang berisi Artikel-artikel yang berhubungan dengan TOWER

Senin, 14 Juni 2010

Perkembangan Wireless Network

Berikut silsilah teknologi mobile..

1.AMPS (ADVANCED MOBILE PHONE SYSTEM)
a.Teknologi untuk telepon seluler analog yang lama
b.Suara dikonversi menjadi gelombang radio FM dan dikomunikasikan dari telepon ke menara dan sebaliknya
c.Hanya satu komunikasi suara dlm satu kanal radio

2.TDMA (TIME DIVISION MULTIPLE ACCESS)
a.Teknologi digital yang membagi kanal radio menjadi slot waktu yang bervariasi.
b.Menggunakan gelomb. radio dan FM
c.Dalam sata kanal radio dapat digunakan untuk beberapa komunikasi dan kapasitasnya dpt meningkat.

3.GSM (GLOBAL SYSTEM FOR MOBILE COMMUNICATION)
Standar eropa yang telah diadaptasikan keseluruh dunia. Teknologi yang digunakan: TDMA untuk komunikasi antar telepon dan menara (cell site). GSM adalah sistem telekomunikasi bergerak yang menggunakan sistem selular digital (sistem telekomunikasi bergerak / STB) .

Ada dua macam GSM :
a.STB Non Selular
Sistem telekomunikasi bergerak yang memiliki daerah cakupan yang sangat luas. Mendirikan menara pemancar dan penerima.
b.STB Selular.
STB yang dibagi menjadi daerah yang lebih kecil.

Arsitektur jaringan GSM :
a.MS(Mobile Station) perangkat pelanggan
i.Tranciever, display, digital signal processor, kartu pintar: Subscriber identity module (SIM).
ii.MS dengan BSS berkomunikasi melalui Um Interface/radio link/air interface
iii.Station Subsystem (SS) berkomunikasi dengan MSC melalui A interface.
iv.Dlm GSM identitas panggilan dihub. dengan SIM bukan HPnya.
b.BSS(Base Station Subsystem): kendali hub radio dengan MS
c.NS/SS (Network Subsystem/switching system): yg melakukan switching antar pengguna jar. Bergerak/ tetap. Bagian utamanya: MSC(mobile services switching center).
d.SIM (Subscriber identity module)
i.Fasilitas mobilitas pribadi, jadi pelanggan dpt menggunakan layanan berlangganan tidak dengan terminal khusus.
ii.Dengan memasukan SIM ke MS lain dpt melakukan panggilan dan menerima panggilan dan layanan lain dari terminal tersebut.
iii.Kartu SIM ada password: PIN (personal identity number)
e.PIN (personal identity number)
i.Penggunaan PIN max 3 kali, apabila salah memasukan PIN berturut2 3 kali akan diblok.
ii.Pengguna bisa mengatasi dengan memasukan PUK (Personal unblock key) dan jika 10 x salah berturut-turut maka kartu SIMnya Wassalam (diganti)
f. Ukuran SIM
i.Ukuran kredit card (ISO format)
ii.Ukuran perangko (Plug-In Format)
Ada Micro SIM Adapter
Berfungsi untuk mengubah ukuran SIM dari dari perangko ke ISO

SIM memiliki memori: untuk simpan data
Besarnya bermacam: 1, 3, 8, s.d 16 KB yg dpt digunakan untuk simpan 300 nomor telpn dan 50 short message.
g.IMSI (international mobile Subcriber Identity)
Berfungsi untuk mengidentifikasi pelanggan ke dalam sistem, sandi rahasia untuk informasi lainnya.

IMSI termasuk dalam bagian SIM.
IMEI (international mobile Equipment Identity) dan IMSI tidak saling bergantung (independent) sehingga dapat digunakan untuk mobilitas personal.

4.CDMA(CODE DIVISION MULTIPLE ACCES)
Teknologi digital yang baru yang menyebarkan multiple komunikasi suara, dan tiap komunikasi suara dibungkus dengan sebuah kode dan dalam kanal radio yang sangat luas.

5.GPRS(GENERAL PACKET RADIO SERVICES)
Salah satu teknologi data tersambung (packet switched) yang dikembangkan pada jaringan GSM sekarang (2G). Kecepatan layanan ditingkatan menjadi 100 kbps sehingga dapat digunakan oleh GSM generasi 3 (3G)

6.PCS(PERSONAL COMMUNICATION SYSTEM)
Bangunan jaringan PCS agak mirip dengan anatomi tubuh manusia. Tulang kerangka adalah jaringan dan merupakan kerangka fisik dasar yang memungkinkan semua sistem beroperasi. Otot atau urat yang menghubungkan dan menggerakan tulang kerangka adalah aliran data yang menghubungkan komponen-komponen secara bersamaan dan memungkinkan seluruh sistem dapat beroperasi. Fungsi-fungsi jasmani adalah seperti memberi bahan bakar seluruh jaringan yang terjadi melalui fungsi operasi dan pemeliharaan. Sekarang, mari kita fokuskan bahasan kita pada tulang kerangka atau jaringan. Layanan digital yang menggunakan pita frekuensi yang lebih tinggi (1,9 GHz). Pita ini dikenalkan oleh AS. Keuntungannya: Biaya murah, personal unitnya kecil dan ringan, terhubung dengan jaringan exsternal. Implementasi pertama kali: CT-2 (second generation cordless telephony) di Inggris tahun 1991. berfungsi sebagai telepoint. CT-2 mengirim sinyal digital daya rendah(100 MW) dalam pita 864-868 MHz.

Parameter PCS :
a. Harus dapat digunakan oleh public.
b. Harga terjangkau.
c. Transparan pada pegguna.
d. Nilai tambah dan range kebutuhan komunikasi.
e. Menjamin privasi.
f. Antar muka yang seragam

PCS di Jepang, Berbasis pada konsep DECT dan dikenalkan pada tahun 1994: PHP system (Personal Hand Phone system). PHP beroperasi pada 1.895-1.907 MHz band dan berguna untuk rumah, kantor, telepoint.
PCS di AS, dikenalkan pada tahun 1994-1995. FCC (federal Communication Commision) menjual izin pada BW: 1,85-1,99 GHz untuk aplikasi PCS.

Lebih jauh tentang PCS
a. Bentuk komunikasinya: suara, fax, data, paging.
b. Pengguna diberi nomor pribadi.
c. Jaringannya adalah jaringan data dan suara, sistem kabel dan tanpa kabel, telepon cordless, telepon bergerak, PSTN, dan PABX
d. Biasanya untuk perusahaan yang punya anak cabang di berbagai dunia.

Kategori PCS
a. Narrowband PCS
Ditujukan untuk komunikasi suara dan two way paging. Range frekuensinya: 900Mhz (spesifiknya 901 s.d 912, 930-931, 940-941 MHz) Bandwidthnya dibatasi. Tidak dapat digunakan untuk transfer data dan suara pada kecepatan tinggi.
b. Wideband PCS
Selain layanan suara dapat untuk layanan transfer file dan terhubung LAN. Range frekuensinya: 1850-1990 MHz. Dapat untuk transmisi suara dengan kualitas tinggi dan kecepatan transfer datanya baik.

Tahapan Perkembangan PCS
a. Peningkatan infrastruktur perangkat keras
b. Integrasi dari infrastruktur fisik yang sudah ada, sehingga kompatibel
c. Globalitas layanan (service), yaitu jaringan dirutekan dengan server.

PERANANAN WIRELESS PADA MOBILE DEVICE

Para analis memperkirakan bahwa ledakan pertumbuhan industri wireless communication beberapa tahun terakhir akan terus berlanjut. Tahun 2006 jumlah pekerja yang mobile akan mencapai 105 juta atau 66 persen dari total pekerja (sumber IDC-1). Meta Group memperkirakan dalam 3 tahun 50 persen perusahaan akan mempunyai wireless email dan akan mendorong munculnya aplikasi-aplikasi wireless. Gartner memperkirakan bahwa tahun 2010, 80 persen dari key bisnis proses akan melekat dalam pekerja yang mobile. Meta Group memperkirakan bahwa tahun 2005, 95 persen industri laptop akan mengemas laptop dengan kemampuan mobile. Dampaknya wireless connectivity akan memjadi sesuatu yang normal/wajar tanpa melihat dari sisi bisnis sudah siap atau belum.

Pertumbuhan mobility yang fenomenal didorong oleh kebutuhan end-user dan perkembangan IP network yang sangat cepat. Dan dalam kenyataannya beberapa perusahaan mempunyai infrastruktur wireless yang dikembangkan secara independen oleh para pegawainya. Analisa dari Gartner memperkirakan satu dari lima perusahaan telah mengimplementasikan wireless LAN (WLAN) meskipun belum tentu CIO perusahaan tersebut tahu. Yang menggembirakan adalah banyak perusahaan telah mengenali kebutuhan mereka untuk mendukung perangkat mobile dan meningkatkan kemampuan.mobility.

Departemen-departemen dalam pemerintahan, pusat kesehatan, lembaga pendidikan, dan industri-industri high technology dengan lingkungan kampus yang cukup luas dan populasi pegawai yang mobile cukup besar secara proaktif mengembangkan infrastruktur wireless dengan memadukan wireless access point dan wireless switching yang mendukung kemampuan roaming. Sementara IP based mobility berkembang dengan pesat, perusahaan-perusahaan juga mengembangkan aplikasi-aplikasi yang dapat mendukung produktivitas dan kepuasan pelanggan. Aplikasi seperti unified messaging, conferencing dan instant messaging mengalami pertumbuhan yang signifikan.

Pengaruh dari IP based mobility, convergence applications, perangkat mobile yang kaya dengan fitur menawarkan peluang-peluang baru bagi perusahaan. Mereka dapat meningkatkan produktivitas karyawan dan meningkatkan layanan ke pelanggan dengan biaya yang rendah dibanding dengan solusi mobility dengan berbasis teknologi TDM.

IP Mobility

Mobility adalah kemampuan untuk roaming dan masih dapat melakukan akses ke jaringan lain. Mobility seperti pada jaringan selular, memungkinkan user dalam suatu perusahaan berpindah ke corporate atau lokasi yang berbeda sepanjang wireless network masih tersedia. Pendekatan mobility adalah dengan mempertimbangkan tipe dari jaringan yang dipakai di berbagai macam waktu dan keadaan, seorang karyawan perusahaan dalam melaksanakan tugasnya dapat saja dalam keadaan sbb:

• Di meja kerja dengan telepon meja
• Di ruang conference dengan wireless LAN
• Roaming/di luar kantor
• Sedang dalam kendaraan menuju kantor cabang
• Di hotel dengan koneksi PSTN atau Internet
• Di rumah dengan media akses ke telepon rumah

Visi kedepannya adalah menyediakan seamless mobility dengan user dapat memilih berbagai alternatif akses sesuai kondisi user, tentunya dengan mempertimbangkan biaya.

Mobility biasanya dibagi menjadi 3 dimensi:
1. Physical Mobility: user dapat pindah diantara network-network yang tersedia dengan pertimbangan cost-effective. Pilihan network seperti Enterprise LAN, Enterprise WAN, wireless LAN, Internet dan PSTN.
2. Identity Portability: User dapat roaming di berbagai infrastruktur jaringan yang berbeda dengan menggunakan identitas tunggal. Identitas tunggal bisa saja berupa nomor telepon, ini juga sangat berguna apabila ada karyawan yang keluar atau pindah maka identitas bisa diteruskan ke penggantinya sehingga customer tidak kehilangan kontak.
3. User Interface Universality: User dapat menggunakan seluruh fitur dan aplikasi sesuai dengan tingkat otorisasi user, tentunya dengan menggunakan berbagai perangkat dan tipe akses.

Tantangan implementasi IP mobility dapat dikelompokkan dalam empat kategori yaitu:
• Security,
• roaming,
• device
• portability.

Security: Ketika user sedang mobile, koneksi dan akses data mau tidak mau terjadi lintas multiple network boundaries, dimana masing-masing jaringan mempunyai kebijakan security tersendiri. Wireless network juga memerlukan proteksi dimana tidak semua user dapat masuk ke jaringan melalui akses point. Penyediaan autentikasi akses ke wireless network dan aplikasi-aplikasi yang didalamnya melalui wireless domain menjadi persyaratan penting dalam implementasi enterprise mobility ini.

Roaming: Roaming dapat diartikan berpindah dari satu network boundary ke network lain selama komunikasi berlangsung. Roaming tidak hanya antar enterprise wireless LAN tetapi juga antar subnet. Roaming menyebabkan komunikasi terputus khususnya komunikasi yang bersifat real-time seperti komunikasi suara. Menjaga koneksi yang konsisten selama switch over dan hand-offs diantara wireless network merupakan faktor esensial dalam enterprise mobility terutama untuk mengakomodasi berbagai aplikasi dalam enterprise

Devices: Mobility memungkinkan akses secara remote dengan menggunakan perangkat seperti IP Phone dan juga roaming. Ada dua persyaratan perangkat dalam mendukung mobility, pertama perangkat harus mampu berkomunikasi dengan perangkat lain dengan berbagai tipe akses. Dan yang kedua perangkat harus mempunyai kemampuan untuk mengakses berbagai aplikasi yang dibangun oleh enterprise.

Portability: Dalam jaringan yang konvensional, pemanggil mempunyai banyak pilihan nomor untuk menghubungi yang dipanggil (PSTN, Cellular, Office, and Home). Dan tentu saja akan lebih mudah kalau user yang dipanggil hanya mempunyai satu nomor identitas, dan identitas tersebut otomatis akan melekat pada apa saja perangkat dan akses yang sedang dipakai oleh user.(copy rodo-heweh.blogspot)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar